Minggu, 16 Mei 2010

Diam

Begitu banyak hal yang tidak saya ketahui dalam kehidupan ini. Semakin dipikir semakin banyak hal yang berada diluar jangkauan pemikiran saya. Mulai dari teknologi digital yang mendukung blog ini.. perhitungan pajak penghasilan.. alasan kenapa ada orang rela mati sebagai teroris.. sampai cara mengganti jam di CD player di mobil saya.

Itu baru untuk hal-hal yang saya tahu saya tidak tahu, atau tidak mau tahu. Saya yakin lebih banyak lagi hal-hal yang bahkan saya tidak akan pernah tahu. Boro-boro peduli, tahupun belum, atau mungkin tidak akan pernah. Ignorance can be a bliss sometime.

Saya tahu sebenarnya tidak ada hal yang terlalu sulit untuk dipelajari. Syaratnya cuma satu: PEDULI. We are all ignorant about different things.

Saat berbicara kita bicara hal-hal yang sudah kita ketahui. Namun saat mendengar, kita akan mengetahui hal-hal yang telah diketahui orang lain namun bisa jadi belum kita ketahui. Memilih untuk diam dan mendengarkan punya kekuatan lebih dahsyat dibandingkan memaksakan diri untuk bicara.

Nggak percaya? Konstruksi tubuh manusia dengan 2 telinga dan 1 mulut memberikan gambaran bahwa kita seharusnya mendengar 2x lebih banyak dari bicara.

Bertanya walaupun sedikit, juga akan lebih baik daripada berpikir tahu jawaban untuk semua pertanyaan. Apabila kita mengajukan pertanyaan salah, bisa jadi jawabannya juga salah. Namun, apabila kita terus bertanya, saya yakin semua akan terjawab.

Diam juga punya manfaat lain. Sebagian besar orang tidak akan berkeberatan kalau kita memilih diam. Ada kalanya tidak ngomong apapun walaupun dikira bodoh masih lebih untung daripada bicara dan segalanya akan terungkap - termasuk kebodohan diri :) You never have to explain something that has not been said.

Sangat jarang ada orang lebih cerewet dari saya. Sehingga sepatutnya blog ini ditujukan kepada saya sendiri. Tapi kalau kebetulan anda membaca dan kenal saya, anda akan paham kenapa saya memilih untuk diam... hingga akhirnya saya terbangun :P